1. TEKNIK BENIH
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka benih yang digunakan
harus yang berkualitas baik, artinya benih mempunyai daya tumbuh yang
besar dan seragam, tidak tercemar dengan varietas – varietas lainnya,
bersih dari kotoran, dan tidak terinfeksi dengan hama penyakit. Benih
yang ditanam juga harus merupakan varietas unggul yang berproduksi
tinggi, berumur genjah/pendek dan tahan terhadap serangan hama penyakit.
Beberapa varietas unggul kedelai
adalah: Ainggit (137), Clark 63, Davros, Economic Garden, Galunggung,
Guntur, Lakon, Limpo Batang, Merbabu, No.27, No.29, No.452, Orba, Peter,
Raung, Rinjani, Shakti, Taichung, Tambora, Tidar, TK 5, Wilis.
2. PENYIAPAN BENIH
Pada tanah yang belum pernah ditanami kedelai,
sebelum benih ditanam harus dicampur dengan legin, (suatu inokulum
buatan dari bakteri atau kapang yang ditempatkan di media biakan, tanah,
kompos untuk memulai aktifitas biologinya Rhizobium japonicum). Pada
tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai
atau kacang – kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri tersebut.
Bakteri ini akan hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat sebagai
pengikat unsur N dari udara.
3. TEKNIK PENYEMAIAN BENIH
Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh agak rendah dapat
diatasi dengan cara menanamkan 3 – 4 biji tiap lubang, atau dengan
memperpendek jarak tanam. Jarak tanam pada penanaman benih berdasarkan
tipe pertumbuhan tegak dapat diperpendek, sebaliknya untuk tipe
pertumbuhan agak condong (batang bercabang banyak) diusahakan agak
panjang, supaya pertumbuhan tanaman yang satu dengan lainnya tidak
terganggu.
4. PEMINDAHAN BIBIT
Ketika memindah yaitu menunjuk akar tanaman di kebun, perlu
memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang
ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah
ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.
blog ini menceritakan tentang seputar pertanian
0 komentar:
Posting Komentar