Jumat, 07 Desember 2012 0 komentar By: Unknown

Cara menanam Singkong


banyak petani yang belum memahami cara menanam singkong dengan hasil maksimal , oleh karena itu saya berikan tip sebagai berikut :
1. Persiapan lahan
Lahan harus dicangkul dengan sistem tanah digundukan seperti mau menanam cabai tetapi isikan didalam tanah gundukan dengan sampah kering atau rumput atau batang padi yang sudah dipanen atau semua dauan daunan kering apa saja , yang penting sampah daun , maksudnya nanti pada saatnya dapat digunakan sebagai pupuk murah
Buat lajur aliran air diantara gundukan agar air tidak merendam tanah gundukan .
2. Tanam bibit , semua jenis pohon singkong dengan jarak 0,75 Cm , sehingga ada jarak jangan terlalu rapat , dan jangan kebalik batang bibitnya yang tua dibawah
3. rawat selama tunas mulai muncul jangan ada rumput disampingnya agar unsur hara tanaman khusus untuk tanaman singkong
4. jaga agar bibit terpenuhi unsur air tetapi tidak sampai basah terendam
5. Pada umur 4 bulan diberi pupuk kandang tambahan agar lebih maksimal tumbuhnya terutama daun , biarkan tumbuh yang penting unsur sinar matahari maksimal tidak ada tumbuhan yang menghalangi .
6. Umur 10 bulan sampai 1 tahun sudah bisa dipanen dengan hasil luar biasa ,

Hama dan Penyakit tanaman Tomat


* Hama tanaman Tomat *

-Ulat Buah
Ulat buah menyerang buah tomat yang masih muda, yang menyebabkan buah berlubang dan membusuk. Langkah yang perlu diambil adalah dengan memetik dan memusnahkan buah yang terserang tersebut agar tidak menular pada buah lain yang sehat. Untuk mengendalikan ulat ini bisa dengan menggunakan insektisida Supracide, Curacron, atau Buldok atau juga menggunakan pestisida nabati yang efektiv dan aman.

- Larva Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Muncul gejala tanaman yang masih muda layu, terkulai karena batangnya terputus di makan ulat tanah. Ulat tanah ini biasa menyerang pada musim kemarau antara pukul 17.00 atau sore hari. Warna ulat ini cokelat tua kehitaman, mengkilat, dan terdapat garis cokelat pada kedua sisinya dengan umur sekitar 56 minggu untuk satu generasi. Mereka bergerilya mencari makan pada malam hari. Hama ini bisa dikendalikan dengan menabur insektisida Furadan 3G di dekat pangkal pohon atau dengan membunuh ulat satu persatu jika memungkinkan.

- Lalat Buah (Dacus dorsalis)
Lalat buah berwarna cokelat kekuningan bergaris kuning membujur pada punggungnya. Lalat buah biasa menyerang dengan cara memasukkan telur-telurnya kedalam kulit buah tomat, akhirnya telur-telur ini akan menetas menjadi larva dan menggerogoti buah tomat hingga membusuk. Semprotkan pestisida nabati atau insektisida sistemik sejak berumur satu minggu untuk pengendaliannya atau menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol untuk menangkapnya.

Lalat buah tomat

SYARAT PERTUMBUHAN KUBIS BUNGA



Iklim
1. Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu minimum 15.5-18 derajat C dan maksimum 24 derajat C
2. Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%.
3. Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl). Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga da2.2. Media Tanam

1. Tanah lempung berpasir lebih baik untuk budidaya kubis bunga daripada tanah berliat. Tetapi tanaman ini toleran pada tanah berpasir atau liat berpasir.
2. Kemasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase yang memadai.
3. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik. Tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan Boron (Bo) kacuali jika ketiga unsur hara mikro tersebut ditambahkan dari pupuk.

Ketinggian Tempat
Di Indonesia, sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.


Pembibitan

Persyaratan Benih
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
e) Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu hektar kebun diperlukan 100-250 gram tergantung pada ukuran benih
f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG


          a.       Hama Lundi, menyerang tanaman pada waktu pertumbuhan, pengendaliannya dengan cara mengatur waktu tanam, atau dengan menggunakan insektisida sistemik, yang ditabur ke dalam tanah, misalnya Mephosfolan atau Carbofuran dengan dosis 1,5 kg bahan aktif/ha, cara lain pengendaliannya adalah dengan menanam lebih awal.
          b.       Lalat Bibit (Antherigona exigua Stein) menyerang biji yang baru tumbuh, pengendaliannya dilakukan 2-3 hari sekali, atau menggunakan insektisida folidol, agrocide, dengan dosis seperti anjuran (misal 1,5 – 2 cc/liter air)
          c.       Ulat Tanah (Agrotis sp) menyerang tanaman kecil, dikendalikan dengan cara manual dengan membunuh ulatnya, atau sebelum ditanam tanahnya ditaburi Carbopuran.
          d.       Ulat Daun (Prodenia litura F) menyerang pucuk daun pada waktu tanaman berumur 1 bulan, harus disemprot dengan salah satu insektisida yang dianjurkan.
          e.       Penggerek Batang (Sesamia inferens Wlk) menyerang tanaman yang sudah berbunga, dapat dilakukan pencegahan dengan penyemprotan pada waktu tanaman menjelang berbunga (dengan insektisida yang dianjurkan dan sesuai dosis).
          f.       Ulat Tentara (Leucania unifenuta HAW) menyerang tanaman dewasa pada malam hari, segera dikendalikan apabila serangan sudah mencapai diatas ambang ekonomi.


          g.       Ulat Tongkol (Heliothis armigera HSN) merupakan lalat perusak tanaman, menyerang bakal buah atau tongkol jagung, disemprot bila diperlukan saja, waktu penyemprotan yang baik adalah pagi hari antara 06.00-09.00 atau pada sore hari antara 16.00-18.00.

WORTEL ( Daucus carrota L )


 Jenis Tanaman

Dalam taksonomi tumbuhan, wortel diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae (Apiaceae)
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carrota L.

 TEKNIS BUDIDAYA Pembibitan
 Persyaratan Benih

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sumber benih yang menjadi bibit harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Tanaman tumbuh subur dan kuat.
b) Bebas hama dan penyakit/sehat.
c) Bentuknya seragam.
d) Dari jenis yang berumur pendek.
e) Berproduksi tinggi.
Penyiapan Benih

1. Pilih tanaman wortel yang umurnya cukup tua (± 3 bulan), tumbuhnya subur dan sehat. Bongkar (cabut) tanaman wortel pilihan tadi, kemudian amati umbinya Umbi wortel yang baik dan sehat jadikan pohon induk, bentuk normal (tidak cacat), warna kulit mengkilap kuning/jingga dan halus.
2. Potong ujung umbi wortel maksimal sepertiga bagian, pangkas pula tangkai daun bersama daunnya, sisakan 10 cm yang lekat pada umbi.
3. Siapkan lahan untuk kebun pembibitan wortel dapat bentuk bedengan-bedengan yang diolah secara sempurna (dipupuk kandang optimal).
4. Buat lubang tanam dengan alat bantu cangkul/tunggal pada jarak tanam 40-60 cm x 40-60 cm.
5. Tanam umbi wortel pada lubang tanam, padatkan tanahnya perlahan-lahan hingga menutup bagian leher batang.
6. Buat alur-alur dangkal disepanjang barisan tanaman (umbi) wortel sejauh ± 5 cm dari batang (dalam bentuk lubang pupuk oleh tugal).
7. Lakukakan pemberian pupuk buatan berupa campuran ZA+SP+KCL (1:2:2) sebanyak 10 gr/tanaman, kemudian pupuk tersebut segera ditutup dengan tanah tipis .
8. Pelihara kebun bibit wortel selama ± 3 bulan hingga menghasilkan tangkai buah dan biji dalam jumlah banyak.
9. Petik tangkai buah wortel yang sudah tua (kering), lalu jemur hingga kering untuk diambil biji-bijinya.

Tatacara penyiapan benih wortel adalah sebagai berikut:

1. Pilih benih wortel yang baik, yakni berasal dari varietas unggul, murni, dan daya kecambahnya tinggi (lebih dari 90%).
2. Gosok-gosokan benih wortel dengan kedua belah telapak tangan agar diantara benih satu sama lain tidak berlekatan.
3. Rendam benih wortel dalam air dingin selama 12-24 jam atau dalam air hangat suam-suam kuku (60 derajat C) selama 15 menit. Tujuan dari perendaman benih adalah mempercepat proses perkecambahannya.
4. Tiriskan benih wortel dalam suatu wadah, misal tampah hingga menjadi cukup kering. Benih wortel sudah siap ditanam (disebar) di lahan kebun.


 Teknik Penyemaian Benih

Biji wortel di taburkan langsung di tempat penanaman, dapat disebarkan merata di bedengan atau dengan dicicir memanjang dalam barisan. Jarak barisan paling tidak 15 cm, kemudian kalau sudah tumbuh dapat dilakukan penjarangan sehingga tanaman wortel itu berjarak 3-5 cm satu sama lain.

Kebutuhan benih untuk penanaman setiap are antara 150-200 gram. Para petani sayuran jarang menggunakan lebih dari 10 kg benih untuk tiap hektar. Biji wortel akan mulai berkecambah setelah 8-12 hari.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Selama ditanam, pemeliharaan wortel relatif mudah, yakni penyiangan bersamaan dengan pemupukan pada waktu tanaman berumur 1 bulan sejak tanam. Pupuk yang diberikan berupa ZA 2 kuintal dan ZK 1 kuintal/hektar diletakkan sejauh 5 cm dari batangnya, baik sejajar dengan barisan maupun dilarutkan dalam air untuk disiramkan kepada tanah.

Untuk merangsang pembentukkan umbi yang optimal perlu ditunjang pembubunan dan pengguludan sekaligus memperjarang tanaman yang tumbuhnya sangat rapat. Sisakan tanaman yang pertumbuhannya baik dan sehat pada jarak 5-10 cm.

Untuk mengendalikan hama serangga Semiaphis aphid dan S. daucisi penyerang daun serta lalat Psilarosae pelubang umbi wortel perlu disemprot insektisida yang dianjurkan, misal Folidol 0,2%.

Nama Tanaman Hias atau Bunga dan Nama Latin


•    Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
•    Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)
•    Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum)
•    Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium)
•    Cempaka Putih (Michelia alba)
•    Cempaka Kuning (Michelia champaka)
•    Cempaka Telor (Magnolia coco)
•    Edelweis Jawa (Anaphalis javanica)
•    Kenanga (Cananga odorata)
•    Melati Gambir (Jasminum pubescens)
•    Melati Putih (Jasminus sambac)
•    Nibung (Oncosperma tigillarium)
Nama Tumbuhan Obat dan Nama Latin
•    Ciplukan (Physalis angulata)
•    Gambir (Uncaria gambir)
•    Mengkudu (Morinda citrifolia)
•    Sirih (Piper betle)
•    Zodia (Evodia suaveolens)
Nama Tumbuhan Buah dan Nama Latin
•    Alpukat (Persea americana)
•    Apel (Pyrus malus)
•    Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
•    Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
•    Ceremai (Phyllanthus acidus)
•    Delima (Punica granatum)
•    Durian (Durio zibethinus)
•    Duwet (Syzygium cumini)
•    Gayam (Inocarpus fagiferus)
•    Jambu Air (Eugenia aquea)
•    Jeruk Manis (Citrus sinensis)
•    Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
•    Kasturi (Mangifera casturi)
•    Kawista (Limonia acidissima)
•    Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum)
•    Kemang (Mangifera kemanga)
•    Kelapa (Cocos nucifera)
•    Kepa (Syzygium polycephalum)
•    Kepel (Stelechocarpus burahol)
•    Kersen (Muntingia calabura)
•    Korma rawa (Phoenix paludosa)
•    Lontar (Borassus flabellifer)
•    Mangga (Mangifera indica)
•    Manggis (Garcinia mangostana)
•    Matoa (Pometia pinnata)
•    Menteng (Baccaurea racemosa)
•    Mundu (Garcinia dulcis)
•    Nam Nam (Cynometra cauliflora)
•    Nangka (Artocarpus heterophyllus)
•    Pisang (Musa paradisiaca)
•    Pepaya (Carica papaya)
•    Rambutan (Nephelium lappaceum)
•    Salak (Salacca zalacca)
•    Sawo Kecik (Manilkara kauki)
•    Sawo Manila (Manilkara zapota)

Rabu, 05 Desember 2012 0 komentar By: Unknown

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum)

-->
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum)

klasifikasi tanaman kentang
a) Divisi : Spermatophyta
b) Subdivisi : Angiospermae
c) Kelas : Dicotyledonae
d) Famili : Solanaceae
e) Genus : Solanum
f) Species : Solanun tuberosum L.



Hama dan Penyakit Pada Kentang
A. H A M A
1. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis daunnya. Pengendalian:
Mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur; kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.
2. Kutu daun (Aphis Sp)
Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi tanaman kedelai.
Pengendalian: dengan cara memotong dan membakar daun yang terinfeksi, menyemprotkan Roxion 40 EC, Dicarzol 25 SP.
3. Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri.
Pengendalian: menggunakan tepung Sevin 85 S yang dicampur dengan pupuk kandang.
4. Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella)
Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat adanya jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan.
Pengendalian: secara kimia menggunakan Selecron 500 EC, Ekalux 25 EC, Orthene &5 SP, Lammnate L.
5. Hama trip ( Thrips tabaci )
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, selanjutnya berubah menjadi abu-abu perak dan kemudian mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda.
Pengendalian: secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun yang terserang; secara kimia menggunakan Basudin 60 EC, Mitac 200 EC, Diazenon, Bayrusil 25 EC atau Dicarzol 25 SP.