HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN
KENTANG (Solanum tuberosum)
klasifikasi tanaman kentang
a) Divisi : Spermatophyta
b) Subdivisi : Angiospermae
c) Kelas : Dicotyledonae
d) Famili : Solanaceae
e) Genus : Solanum
f) Species : Solanun tuberosum L.
Hama dan Penyakit Pada Kentang
A. H A M A
1. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis
dan jaringan hingga habis daunnya. Pengendalian:
Mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli
telur; kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.
2. Kutu daun (Aphis Sp)
Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi
tanaman, juga dapat menularkan virus bagi tanaman kedelai.
Pengendalian: dengan cara memotong dan membakar daun yang
terinfeksi, menyemprotkan Roxion 40 EC, Dicarzol 25 SP.
3. Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan
tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri.
Pengendalian: menggunakan tepung Sevin 85 S yang dicampur
dengan pupuk kandang.
4. Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella)
Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat
adanya jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi
pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya
lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan.
Pengendalian: secara kimia menggunakan Selecron 500 EC, Ekalux
25 EC, Orthene &5 SP, Lammnate L.
5. Hama trip ( Thrips tabaci )
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih,
selanjutnya berubah menjadi abu-abu perak dan kemudian mengering. Serangan
dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda.
Pengendalian: secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun
yang terserang; secara kimia menggunakan Basudin 60 EC, Mitac 200 EC, Diazenon,
Bayrusil 25 EC atau Dicarzol 25 SP.
B. PENYAKIT
1. Penyakit busuk daun (jamur Phytopthora
infestans).
Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu
dan agak basah, lalu bercak-bercak ini akan berkembang dan warnanya berubah
menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan
sporangium. Selanjutnya daun akan membusuk dan mati.
Pengendalian: menggunakan Antracol 70 WP, Dithane M-45,
Brestan 60, Polyram 80 WP, Velimek 80 WP dan lain-lain.
2. Penyakit layu bakteri Pseudomonas solanacearum.
Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan
daun tua, daun bagian bawah menguning.
Pengendalian: dengan cara menjaga sanitasi kebun, pergiliran
tanaman. Pemberantasan secara kimia dapat menggunkan bakterisida, Agrimycin atu
Agrept 25 WP.
3. Penyakit busuk umbi (Jamur Colleotrichum
coccodes)
Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering.
Pada bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna
coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun
dan penggunaan bibit yang baik.
4. Penyakit fusarium (jamur Fusarium sp.)
Gejala: infeksi pada umbi menyebabkan busuk umbi yang
menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang
penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor
mekanis.
Pengendalian: dengan menghindari terjadinya luka pada saat
penyiangan dan pendangiran.
Pengendalian kimia dengan Benlate.
5. Penyakit bercak kering (Early Blight) atau jamur Alternaria
solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang biak di daerah
kering.
Gejala: daun terinfeksi berbercak kecil yang tersebar tidak
teratur, berwarna coklat tua, lalu meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi
berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.
Pengendalian: dengan pergiliran tanaman.
6. Penyakit karena virus
Virus yang menyerang adalah:
- Potato Leaf Roll Virus
(PLRV) menyebabkan daun menggulung;
- Potato Virus X (PVX)
menyebabkan mosaik laten pada daun;
- Potato Virus Y (PVY)
menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal;
- Potato Virus A (PVA)
menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik
menggulung;
- Potato Virus S (PVS)
menyebabkan mosaik lemas .
Gejala: akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus
dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun
menguning dan jaringan mati. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan
pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang
Epilachna dan Coccinella dan nematoda.
Pengendalian: tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus,
pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas virus,
membersihkan peralatan, memangkas dan membakar tanaman sakit, memberantas
vektor dan pergiliran tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar